Kalau ada seorang pendekar datang mengancam kampungmu, lalu berkata," Tidak adakah seseorang yang berani bertarung hingga mati?!", kamu sebagai anak muda, apa yang akan kamu lakukan? bersembunyi? lari? atau keluar maju bertarung?
jika kamu bersembunyi atau lari, itu masih manusiawi. tapi tahukah kamu dulu pernah ada seorang pemuda yang menyahut tantangan serupa?
~
Mari, aku ceritakan sebuah kisah..
Dulu, di tahun ke 5 Hijriah, ditengah peristiwa Perang Ahzab (Khandaq), seorang 'veteran' pasukan Quraisy berhasil melompati parit dan mendekat ke tenda pasukan kaum Muslimin. Dialah Amr bin Wudd al Amiri, seorang pendekar pedang yang telah dikenal di seantero Mekkah akan kehebatannya dalam duel one-on-one.

Tak satupun diantara orang-orang Muhajirin yg tidak mengenalnya. Sangking tenarnya, ketika Amr berkata, "Tidak adakah seorangpun yang berani bertarung!?" tidak satupun kaum Muslimin menyambut tantangan tersebut! Tidak Muhajirin, tidak pula Anshar! Bahkan Rasulullah (Shalallahu alaihi wasallam) pun hanya diam menanggapi tantangan tersebut.

Melihat keadaan itu, lalu Ali bin Abi Thalib (Radhiyallahu Anhu) yang ketika itu masih muda, sekitar 28 tahun, jiwanya bergejolak membara.. ia merasa terpanggil dan lalu meminta kepada Rasulullah supaya dia diizinkan untuk turun melawan orang tersebut. Namun Rasulullah menolaknya karena merasa bahwa Ali bukanlah tandingan yang sepadan untuk orang yg sudah banyak makan garam pertarungan pedang itu.
~
Coba tebak sebesar apa Api yang membara dalam dada Ali?
Kau tahu, diriwayatkan bahwa tiga kali Amr menantang untuk perang tanding, tiga kali pula Ali mengajukan dirinya untuk bertarung! padahal tak ada satupun pasukan muslimin yang berani mengajukan diri!
~
Pada akhirnya, Rasulullah mengizinkan Ali untuk maju meski dibalut kekhawatiran jika Ali akan kalah. Namun luar biasanya, Ali mampu mengalahkan (dengan pertolongan Allah) pendekar pedang kebanggaan Quraisy itu. Rasulullah kemudian juga melabeli bahwa pertarungan Ali ini sebagai perbuatan paling mulia sampai hari kiamat.
.
MasyaAllah