Hanya pemberian.
Jika kita merasa memiliki sesuatu, bisa harta kekayaan, pangkat jabatan, pasangan, anak-anak, rumah, kendaraan, dan lain sebagainya dari urusan dunia ini, maka yakinilah bahwa semua itu hanya titipan dan pemberian dari Sang Pencipta.
Bahkan diri kita pun hanyalah titipan.
Kita tidak memiliki apa-apa jika Allah tidak memberi kepada kita. Kita tidak punya apa-apa jika Allah tidak menghendakinya. Selayaknya sebuah titipan, pasti ada saatnya titipan itu diambil kembali oleh sang pemilik. Dan, juga akan ada saatnya sang pemilik mempertanyakan apa yang telah terjadi dengan titipannya. Maka, demikian pula dengan titipan Allah kepada kita.
Rasulullah bersabda,"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya."(HR. Tirmidzi).
Harta kita misalnya, didapatkan dengan cara apa? dan digunakan untuk apa? Apakah harta kita digunakan tuk hura-hura? Belanja sesuatu yang tak ada gunanya? atau malah disimpan rapat di tabungan? Pahami bahwa harta tersebut pun merupakan titipan dari Allah.
Demikian juga dengan berbagai hal yang menurut kita adalah milik kita, untuk apakah digunakan, apakah untuk mendekat kepada Allah atau malah menjauhi-Nya?
Maasyaa Allah. Setiap segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Allah Swt berfirman, "Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan." (QS. Ali-Imron : 109).
Post a Comment