2. Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab
3. Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab
4. Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab
5. Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin Khattab
1. Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan. – Umar bin Khattab
2. Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan. – Umar bin Khattab
3. Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal. – Umar bin Khattab
4. Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. – Umar bin Khattab
5. Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya. – Umar bin Khattab
6. Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut. – Umar bin Khattab
7. Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya. – Umar bin Khattab
8. Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang. – Umar bin Khattab
1. Ketahuilah sabar itu ada dua. Yang satu lebih utama daripada yang lain. Sabar pada waktu musibah itu baik. Yang lebih baik daripadanya lagi ialah sabar (menahan diri) dari yang diharamkan Allah. – Umar bin Khattab
2. Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran. – Umar bin Khattab
3. Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita. – Umar bin Khattab
4. Berpegang teguhlah pada kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu. – Umar bin Khattab
5. Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu. – Umar bin Khattab
6. Dari begitu banyak sahabat, tak kutemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala bentuk amal baik, namun tidak mendapati yang lebih baik daripada memberi nasehat yang baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar. – Umar bin Khattab
7. Lidah akan terus berkata jujur selagi hatinya ikhlas dan luhur. – Umar bin Khattab
1. Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. – Umar bin Khattab
2. Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata di wajahnya. – Umar bin Khattab
3. Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. – Umar bin Khattab
4. Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku. – Umar bin Khattab
5. Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban. – Umar bin Khattab
6. Umar berkata, “Suatu negeri akan hancur meskipun dia makmur”. Mereka bertanya, “bagaimana suatu negeri bisa hancur padahal dia makmur?” Ia menjawab, “Jika pengkhianat menjadi petinggi dan harta dikuasai orang-orang fasik”. – Umar bin Khattab
7. Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya. – Umar bin Khattab
8. Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. – Umar bin Khattab
1. Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik. – Umar bin Khattab
2. Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. – Umar bin Khattab
3. Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. – Umar bin Khattab
4. Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya. – Umar bin Khattab
5. Orang yang paling aku sukai adalah orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab
6. Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu. – Umar bin Khattab
7. Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang berprasangka buruk kepadanya. – Umar bin Khattab
Berikut beberapa kata bijak Umar bin Khattab tentang ilmu:
1. Raihlah ilmu. Dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar. – Umar bin Khattab
2. Suatu pengetahuan (ilmu), kalaupun tidak bermanfaat untukmu, tidak akan membahayakanmu. – Umar bin Khattab
3. Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya. – Umar bin Khattab
4. Jangan sekali-kali kalian terkagum dengan bagusnya seseorang dalam menyampaikan ucapan (retorika). Tetapi seseorang yang menunaikan amanah dan menahan diri dari membicarakan kehormatan orang lain, dialah pria sejati (orang yang benar-benar mulia). – Umar bin Khattab
5. Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasehat. – Umar bin Khattab
6. Orang yang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, shalat, dan berjihad. Karena apabila orang berilmu mati, maka akan ada kekosongan dalam islam yang tidak dapat ditutup selain oleh penggantinya, yaitu orang berilmu juga. – Umar bin Khattab
1. Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu. – Umar bin Khattab
2. Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab
3. Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab
4. Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab
5. Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin Khattab
6. Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan. – Umar bin Khattab
7. Jagalah shalatmu. Karena saat kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya. – Umar bin Khattab
8. Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan. – Umar bin Khattab
9. Ajaklah seseorang kepada Islam meski tanpa melalui kata-kata. Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?” Dia menjawab, “Dengan akhlakmu” – Umar bin Khattab
1. Umar melayangkan surat kepada Abu Musa Al Asyari: "Barang siapa yang niatnya tulis dan ikhlas niscaya Allah memberinya kecukupan antara dia dan orang lain."
2. Umar berkata, "Bertemu dan mengunjungi saudara dapat menghilangkan perasaan duka dan sedih. Maka, jika Allah memberimu karunia mendapatkan cinta dan kasih sayang seseorangm maka indahkanlah."
3. "Jauhilah rasa kenyang. Karena itu akan memberatkan hidupmu dan menyusahkan kematianmu."
4. "Dulunya kami adalah orang-orang yang hina. Kemudian Allah mengangkat derajat kamo dengan Islam. Seandainya kami menginginkan kemuliaan dari selain Islam, sungguh Allah akan mencela dan menghina kami."
5. "Laki-laki sejati bukanlah yang kuat gertakan dan hentakan ancamannya. Teta;i yang bisa menjalankan amanah dengan baik dan menjaga kehormatan orang lain."
6. "Perbanyaklah anggota keluarga. Sungguh kalian tidak mengetahui melalui tangan siapa rezeki itu datang."
7. "Jika ada hewan kendaraan di Irak, maka Allah menanyakan tentang itu kepadaku, "Mengapa kendaraan itu tidak bisa berjalan wahai Umar?"
8. "Sungguh seorang hamba yang tawadhu karena Allah semata niscaya Allah akan mengangkat derajatnya, dan berkata, "Bangkit dan tegaklah, sungguh Allah telah mengangkat derajatmu!"
9. "Perbanyaklah duduk bersama orang-orang yang bertaubat. Sungguh mereka adalah orang-orang yang berhati lembut."
10. "Saya tidak pernah peduli apa yang menimpa hidupku. Apa yang saya cintai ataupun benci. Karena sesungguhnya saya tidak tahu apakah yang saya cintai atau yang saya bencit itu baik untuk saya atau tidak."
11. Umar berkata kepada Abu Musa Al Asyari, "Sama ratakanlah semua orang di hadapanmu dalam keadilan dan sewaktu bersama denganmu. Jangan sampai orang yang terpandang berbuat tamak dan orang yang lemah merasa putus asa dengan keadilanmu!"
12. "Saya mendapat kabar, bahwa doa itu dihimpit dan dikekang di antara langit dan bumi, tidak bisa naik ke atas sampai diucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad,"
13. Umar berkata, "Sungguh ada orang yang seumur hidupnya menentang dan menjadi penyakit dalam agama Islam ini dan tidak menyempurnakan shalatnya karena Allah." Umar lalu ditanya, "Bagaimana bisa begitu?" Umar bin Khattab berkata, "Orang tersebut tidak melengkapi rukuk, sujud, khusyu, dan tawadhu ketika shalat menghadap Allah."
14. Umar berdoa, "Ya Allah, muliakanlah orang-orang yang Engkau pilih di antara kami, agar mereka bisa membantu orang-orang yang membutuhkan di antara kami."
15. "Sungguh amalan-amalan itu saling angkuh dan membanggakan diri antara satu dengan yang lain. Amal sedekah akan berkata, "Akulah yang lebih mulia dari amalan lain."
16. "Bersikap jujurlah walau nyawa taruhannya! Saya lebih menyukari kejujuran walau membuat diri menjadi rendah - sekecil apapun - daripada berbuat bohong untuk mengangkat derajat walau hanya sedikit."
17. Ada tiga jenis orang ketika menghadapi masalah:
Pertama, menyelesaikan masalah dengan idenya yang justru semakin merusak.
Kedua, menyelesaikan masalah dengan berkonsultasi dan memusyawarahkan kepada yang lebih ahli.
Ketiga, bingung dan tidak menyelesaikan masalah, tetapi tidak mau mencari solusi dan tidak mau mendengar saran dan solusi orang lain."
18. "Tiga hal yang membuat Anda dicintai dan disayang saudara:
Pertama, mengucapkan salam
Kedua, melapangkan dan memberinya tempat duduk dalam suatu pertemuan
Ketiga, memanggilnya dengan panggilan yang paling disukainya."
19. "Jangan pernah membiarkan istri sendiri, walau Anda mengajarinya menghafal Alquran."
20. "Jangan pernah menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin kalian. Karena mereka menerima dan menghalalkan suap. Ketahuilah! Sungguh agama ALlah mengharamkan suap menyuap."
Umar bin Khattab RA merupakan sosok yang mulia dan agung. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Yahya bin Khalaf berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Muhammad bin Ishaq dari Makhul dari Ghudlaif bin Al Harits dari Abu Dzar ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah meletakkan kebenaran pada lisan Umar yang senantiasa dia ucapkan."
Sementara, Ali bin Abi Thalib menyebutkan: "Orang yang paling baik dari kalangan umat ini, setelah Nabi SAW, adalah Abu Bakar, selanjutnya Umar."
21. "Janganlah sekali-kali orang-orang yang tidak mengerti agama dan tidak bisa menimbang timbangan dengan adil, berdagang di pasar!"
22. Tuntutlah ilmu. Dan, belajarlah dari ilmu itu tentang ketentraman dan kelemah-lembutan!"
23. "Bergaullah dengan budi pekerti mulia, dan jadikanlah orang-orang sebagai sahabat dalam beramal dan beribadah!"
24. "Setiap orang yang dianugerahi nikmat pasti ada saja orang yang dengki kepadanya. Ketahuilah! Seandainya setiap orang bisa lebih kuat dari sebatang tanaman gandum, maka pasti ada saja angin yang akan menggoyahkannya. Satu kalimat tajam yang terucap mengenai sasaran tidak akan ada yang mendengarkannya!"
25. "Barang siapa yang datang ke Baitullah dengan ikhlas tanpa ada niat lain, kemudian bertawaf, maka orang tersebut akan suci layaknya ketika dia keluar dari rahim ibunya."
26."Umar berkata kepada Saad bin Abi Waqqash, "Sungguh Allah jika mencintai hamba-Nya, maka Dia akan membuat orang lain mencintai hamba-Nya. Maka Dia akan membuat orang lain mencintai hambNya itu. Maka, perhatikanlah terus kedudukanmu di hadapan Allah sebagaimana kedudukanmu di depan rakyat. Dan ketahuilah, bahwa apa yang ada di tanganmu, di mata Allah adalah seperti yang ada di mata mereka."
27. "Hidup sendiri lebih baik dari pada berteman dengan orang jahat!"
28. "Orang berakal bukan berarti bisa mengenali mana yang baik dan yang buruk. Tetapi orang berakal adalah yang mengetahui mana yang lebih baik dari dua hal buruk."
29. "Setiap sesuatu ada pucuknya. Dan pucuk kebaikan adalah menyegerakannya."
30. Seringkali Umar berpidato dan berkata, "Saya adalah yang beruntung di antara kalian, karena saya bisa menjaga sifat rakus dan tamak, nafsu dan amarah."
31. "Jika zaman sudah rusak, maka jagalah jangan sampai orang-orang bersuuzhon (Buruk sangka) terhadap kebenaran. Janganlah orang muslim memberi alasan kepada orang yang berbuat ghibah, walaupun yang dikatakan itu benar! Jangan pernah membantu niat ghibahnya meskipun untuk kebaikan dan kejujuran! Sebab perbuatan itu adalah adab yang tercela dan tidak menjaga diri dan kepribadian. Sungguh penghibah yang jujur pasti membuka dan menyingkap keburukan yang ditutupi-tutupi, menginjak hal yang dihormati, tidak memelihara harga diri dan kehormatan orang lain."
32. "Jika ada hamba Allah yang sombong dengan mengulur-ulur janjinya, kelak Allah pasti mencelanya dan mengatakan, "Pergilah, ALlah mencelamu!" Orang tersebut telah berbuat sombong terhadap dirinya. Di mata orang-orang dirinya hina, tak berarti. Sampai-sampai dia tidak lebih hina dari seekor babi."
33. "Barang siapa yang ingin menutupi rahasia diri, pilihan itu ada di tangannya sendiri. Barang siapa yang membuka tabir keburukan, maka jangan salahkan jika orang-orang akan bersuuzhon terhadap dirinya."
34. "Seseorang menjadi terpandang dan diperhitungkan orang-orang karena hartanya, kehormatannya, agamanya (Kesalahena), kepribadiannya, dan akhlak serta budi pekertinya."
35. "Masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah yang ada di bumi. Orang yang shalat di dalamnya adalah tamu Allah. Sudah barang tentu, kewajiban yang dikunjungi adalah menghormati tamunya."
36. "Ingatlah neraka! Panasnya sangat menyengat. Kedalamannya yang curam sangat mencekam. Dinding dan corongnya terbuat dari besi panas."
37. Wanita itu ada tiga golongan:
Pertama, wanita lembut yang menjaga kehormatan dan muslimah, memelihara keluarganya, menghadapi hidup, dan memelihara kehidupan untuk keluarganya.
Kedua, wanita yang perhatian kepada anak.
Ketiga, wanita seperti kutu yang harus dan menghisap pundak orang-orang yang dikehendaki Allah.
38. "Menikah adalah kewajiban, kecuali karena lemah dan takut berbuat zhalim."
39. "Di antara doa Umar bin Khattab:
"Ya Allah, sungguh kami mohon kepada-Mu kebaikan saat-saat ini, dan keberkahan dalam waktu!"
40. "Jauhilah orang-orang yang berdalil menurut pendapatnya. Mereka adalah musuh-musuh sunnah. Mereka menghafal hadits, tetapi berbicara berdasarkan pendapatnya. Ketahuilah, mereka sesat dan menyesatkan."
41. "Sungguh yang melekatkan cinta dan kasih sayang saudaramu adalah memulai salam kepadanya ketika bertemu, memanggilnya dengan nama yang paling disukainya, dan melapangkan dalam pertemuannya."
42. "Jadikanlah orang-orang yang jujur sebagai saudara dan hiduplah bersama mereka! Sungguh mereka adalah perhiasan, kebahagiaan hidup, dan pelipur lara saat duka."
43. "Janganlah mereka mencela saudaramu jika dia sedang berujuzur!"
44. "Istiqomah adalah konsisten antara menjaga perintah dan larangan. Jangan melakukan rekayasa seperti tipu daya serigala."
45. Tiga perkara yang menghindahkan cinta dan kasih sayangmu. Kepada saudara, ucapkan salam kepadanya terlebih dahulu, lapangkanlah tempat duduknya dalam pertemuan, dan panggillah dengan sebutan yang paling disukainya."
46. Umar bin Khattab menuliskan surat kepada putranya Abdullah, "Ayah wasiatkan kepadamu: Bertakwalah kepada Allah. Sungguh Dia mencukupkan dan melindungi orang yang bertakwa kepadaNya. Barang siapa yang memberikan pinjaman akna diberi balasan. Barang siapa yang bersyukur akan ditambahkan rezekinya. Karena itu, jadikanlah ketakwaaan sebagai pilar penglihatan dan cahaya hatimu."
47. "Sungguh di setiap pundak manusia ada hikmah. Ada malaikat yang ditugaskan untuk mencatat. Allah berkata kepada malaikat tersebut, "JIka hamba-ku ini tawadhu (Rendah hati), maka angkatlah derajatnya. Tapi jika dia meninggi, maka rendahkanlah dia."
48. "Hak para jiran tetangga adalah mendapatkan seluas-luasnya kebaikanmu dan tidak menyaktinya."
49. "Umar melayangkan sepucuk surat kepada Muawiyah, "Tegakkanlah kebenaran! Sungguh Allah akan menempatkan kedudukanmu bersama orang-orang yang menegakkan yang benar pada hari di mana tidak ada hukum yang berbicara kecuali kebenaran."
50. "Orang yang sedikit rasa malunya sedikit pula sifat wara'nya. Dan, barang siapa yang sedikit kewaraannya, hatinya pasti mati."
51. "Jika terdengar suara yang memanggul dari langit mengatakan, "Wahai manusia sekalian! Kalian semua masuk ke dalam surga, kecuali satu orang, sungguh saya benar-benar takut jika orang itu adalah saya."
52. "Janganlah pernah berhutang, karena awal dan akhirnya hanyalah perselisihan."
53. "Ajari dan didiklah anak-anak kalian dan shalatkanlah saudara seiman dan sedarah! Demi Allah, sungguh antara seseorang dengan saudaranya ada suatu penghalang. Jika saja dia tahu penghalang itu, maka ketika di rahim dia pasti akan mencabutnya."
54. "Barang siapa yang banyak bicara, banyak pula salahnya."
55. "Dalam keputusasaan itu ada kekayaan. Dalam ketamakan ada kemiskinan. Ketahuilah! menyendiri itu memberikan ketenangan, ketentraman dari bisikan kejahatan dan keburukan."
56. "Tinggalkanlah musuhumu, dan waspadalah terhadap temanmu, kecuali yang terpercaya! Karena orang kepercayaan adalah yang takut kepada Allah."
57. "Janganlah berteman dengan orang-orang yang jahat untuk mempelajari dunia hitam (kejahatan)! Jauhilah musuhmu! Dan, berhati-hatilah terhadap temanmu, kecuali yang terpercaya. Ingatlah! Orang kepercayaan adalah yang takut kepada Allah, khidmat dan khusyu, ketika di kuburan mengingat mati, merasa hina dalam ketaatan, menjaga diri dari maksiat. Berkonsultasilah kepada orang-orang yang takut kepada Allah!"
58. Ada suatu daerah yang nyaris hancur, padahal daerah itu sudah dibangun dan berkembang. Umar bin Khattab lalu ditanya, "Bagaimana bisa ada kampung yang hancur, padahal sudah dibangun kokoh dan berkembang?" Umar menjawab, "Jika para pembuat dosa lebih hebat dari pada orang-orang yang baik di daerah itu, kemudian pemimpin dan tokoh masyarakatnya adalah orang-orang munafik."
59. "Janganlah membebani pajak kepada rakyat, kecuali kepada para pengusaha dan yang berpendapatan besar!" Sungguh jika kalian membebani orang-orang ini, maka karunia dan rezeki semakin banyak. Janganlah membenani orang yang berpendapatan kecil! Sebab jika dia tidak punay pendapatan kemudian mencuri, maka maafkanlah, karena Allah akan memaafkan kalian. Dan, makanlah dari hasil yang bersih."
60. "Memaafkan yang paling afdhal adalah ketika kuat dan sanggup. Dan sebaik-baik kesengajaan adalah ketika bersungguh-sungguh (berniat)."
61. "Perbanyaklah berdzikir mengingat Allah, karena itu adalah obat! Hindarilah mengingat manusia, karena itu penyakit!"
62. "Semakin banyak tertawan, maka semakin tampak kekurangannya dan terhalang keindahan dirinya."
63. "Tinggalkanlah amal dan pekerjaan yang membuatmu takut mati! Karena pekerjaan tersebut tidak akan membahayakanmu setelah mati."
64. "Sesungguhnya yang paling saya takutkan dari kalian semua adalah orang yang berilmu, tetapi munafik. Sahabat Uamr bertanya, "Bagaimana bisa seorang munafik itu berilmu?" Umar bin Khattab berkata, "Bicaralah hikmah. Tetapi kelakuan atau perbuatannya dosa, dan perkataannya mungkar."
65. "Berlindunglah kepada Allah dari kejahatan perempuan. Dan, jadilah laki-laki dambaan wanita yang waspada dan mawas diri!"
66. Saat Umar menangis, Ibnu Abbas atau orang lain ada yang mengajaknya bicara dan memujinya. Kemudian Umar berkata, "Orang menjadi angkuh, karena kalian membuatnya angkuh. Seandainya saja ibuku belum melahirkanku." Lalu Umar menyampaikan beberapa wasiat.
67. "Ada perbedaan di dalam kebutuhan hidup. Yang paling saya khawatirkan dari kalian adalah ketika kebutuhan itu sedikit, akan tetapi merasa tidak ada kekurangan dan tidak disertai dengan perbaikan. Sedangkan yang bnyak tidak tersisa dan disertai kerusakan."
68. "Barang siapa yang malu terhadap Allah, pasti aibnya selalu dijaga ALlah."
69. "Merasa cukup yang disertai niat yang baik, lebih baik daripada banyak disertai pemborosan."
70. Pada suatu saat Umar bin Khattab bertemu dengan dua orang laki-laki yang saling menyombongkan diri. Umar berkata kepada mereka, "Kalau saja kalian adalah orang yang bertakwa, maka harus benar-benar bertakwa. Seandainya ada hitang di antara kalian, hitunglah! Jika kalian berakal, mestinya menjaga harga diri. Apabila kalian punya harta dan biasa mendermakannya niscaya kalian mendapat kemuliaan. Kalau tidak ada di antara smeua itu, maka kalian lebih parah dari dua ekor keledai. Kalau saya masih melihat kalian saling menyombongkan diri seperti ini, saya akan melagakan kepala kalian berdua."
71. Dikisahkan ada seorang laki-laki yang mendatangi Umar dan berbicara terlalu banyak. Umar bin Khattab lalu berkata kepadanya, "Terlalu banyak bicara disenangi setan."
72. "Ide dan pendapat itu banyak, tetapi sedikit yang benar-benar baik."
73. Umar bin Khattab pernah berkata, "Allah menyayangi orang yang mendermakan sisa hartanya dan memegang teguh sisa ucapannya."
74. "Janganlah engkau tertipu dengan perawakan seseorang sampai dia terlihat marah. Dan jangan pula terperdaya dengan agama (Kesalehannya) sampai tampak sifat tamaknya."
75. Pada suatu hari Umar bin Khattab melintas di depan Shafwan bin Khalaf Al Jamhi. Dia berkata, "Saya anak saluran air itu, tali airnya dan tempat keranjang adalah pengemisnya."
Umar bin Khattab berkata, "Jika kami adalah orang yang bertakwa, pastilah kamu orang yang mulia. Kalau perawakanmu baik, sudah barang tentu punya kepribadian yang baik pula. Kalau saja kamu adalah orang yang berakal, pasti punya asal-usul. Jika tidak, maka kamu lebih buruk daripada seekor anjing atau keledai."
76. "Tidak ada sesuatu di dunia ini yang lebih bermanfaat dan lebih tepat dalam masalah agama, kecuali firman Allah itu sendiri."
77. Umar bin Khattab berkata kepada seorang laki-laki yang tangannya terluka, "Obatilah walau hanya dengan tulang."
78. Pada suatu hari Umar berjalan melewati anak-anak yang sedang asyik bermain pasir. Umar berkata, "Pasir itu seperti suasana musim semi bagi anak-anak."
79. "Masalah tidak bisa diselesaikan, kecuali dengan ketegasan tanpa paksaan, dan dibarengi dengan cara lembut tapi tidak disepelekan."
80. "Orang yang paling mencintai kami di antara kalian sebelum kami mengatakannya adalah yang lebih memilih untuk diam. Apabila dia berbicara, kata-katanya masuk akal. Dan kalau kami mengujinya, maka dia akan berbuat lebih baik."
81. "Saya akan mengadukan orang jujur yang lemah dan orang kuat yang berkhianat hanya kepada Allah."
82. "Orang yang lebih berakal akan lebih mudah dimaafkan orang lain."
83. "Kuasailah nafsu syahwat! Sebab jika lepas, maka ia akan lari kepada kejahatan. Sungguh yang hak itu berat dan pahit. Sedangkan kebatilan dan kejahatan itu ringan dan mencemarkan. Ingatlah, bahwa meninggalkan kesalahan lebih baik daripada melakukan taubat. Ketahulah! Melihat yang tidak baik walau sedetik akan menimbulkan syahwat dan tertanam dalam benak. Jika sampai satu jam, hasrat syahwat itu pasti menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan."
84. "Bekerja itu mulia dan terpuji. Sedangkan waktu kosong dan menganggur itu merusak."
85. "Jika saya mendapatkan laporan dan berita, bahwa pegawai, pekerja bawahanku berbuat zhalim kepada orang lain dan saya sendiri acuh tak acuh, tidak pedulu atau menyelesaikannya, berarti saya sudah berbuat zhalim"
86. "Tuntutlah ilmu, dan belajarlah darinya tentang ketentraman dan lemah lembut! Bersikap rendah hatilah (Tawadhu) kepada guru-gurumu! Supaya murid-muridmu juga berbuat demikian terhadapmu. Jangan pernah menjadi ulama yang merasa hebat, kuat, dan paling benar! Karena ilmu tidak akan pernah pada kebodohan kalian."
87. "Cari dan pelajarilah keterampilan dan bakat. Karena pada suatu saat, ia akan dibutuhkan."
88. Ada beberapa kriteria orang yang tidak baik:
Pertama, tetangga yang jika mendapati kebaikan disembunyikan. Tetapi, jika mendapati keburukan disebarluaskan.
Kedua, Sitri jika engkau bersamanya, dia mengaturmu. Apabila engkau sedang tidak di rumah, dia tidak membuatmu tenang dan tidak menghiraukannya.
Ketiga, pejabat yang tidak pernah memuji rakyat. Jika ada yang berbuat kasar kepadanya, dia langsung membunuh.
89. Ada tiga perkara yang merusak:
Pertama, bakhil atau kikir.
Kedua, mengikuti hawa nafsu.
Ketiga, berbangga dengan dirinya sendiri (ujub)
90. "Bergaullah dengan bermodalkan akhlak dan dekatilah mereka dengan amal ibadah."
91. "Dekat dengan orang kaya adalah fitnah bagi fakir miskin."
92. "Orang yang paling saya cintai adalah yang menyampaikan aib dan kekurangan saya langsung kepada saya."
93. "Orang yang baik harus menjadi pemimpon bagi orang yang jahat."
94. "Jangan jadikan cintamu beban hidup dan bencimu perusak diri."
95. "Menemui saudara-saudara dapat menghilangkan sedih dan duka."
96. "Seandainya rasa syukur dan sabar itu adalah dua kendaraan, maka yang mana saja di antara keduanya yang saya kendarai."
97. "Sungguh, khamar itu minuman paling ampuh untuk merusak akal dan berbuat tamak."
98. "Orang-orang yang bertawakal adalah orang yang selalu menebar citanya di bumi dan berserah diri kepada Allah."
99. Ketahuilah, mereka yang mengandalkan ligika, berbicara dengan pendapatnya adalah musuh-musuh sunnah. Perhatian mereka besar kepada hadits-hadits dan dihafal. Tetapi, setelah itu mereka mengeluarkan fatwa sesuka hati sesuai dengan pendapat mereka. Mereka sesat dan menyesatkan. Ketahuilah, kita ini meniru, bukan memulai sesuatu, kita mengikuti jejak dan bukan membuat yang baru (bid'ah). Keteguhan kita terhadap apa yang kita lakukan tidak akan menyesatkan."
100. "Ketahuilah! Setiap orang yang diberi amanah mengurus kaum muslimin harus berlaku seperti seorang budak kepada tuannya, memberi nasihat, dan menjalankan amanah."
1. "Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang."
2. "Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah."
3. "Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya."
4. "Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku."
5. "Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal."
6. "Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya."
7. "Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan."
8. "Jika salah satu dari kalian tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan bantu setan mendekatinya."
9. "Mohonlah pertolongan kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian."
10. "Tidak ada jalinan hubungan antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya."
11. "Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal."
12. "Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu."
13. "Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu."
14. "Dari begitu banyak sahabat, tak kutemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala bentuk amal baik, namun tidak mendapati yang lebih baik daripada memberi nasihat yang baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar."
15. "Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya."
16. "Ketahuilah sabar itu ada dua. Yang satu lebih utama daripada yang lain. Sabar pada waktu musibah itu baik. Yang lebih baik daripadanya lagi ialah sabar (menahan diri) dari yang diharamkan Allah."
17. "Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran."
18. "Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban."
19. "Jika engkau ingin memuji seseorang, maka pujilah Allah, karena tak ada yang melebihi dalam memberi kepadamu, lebih lembut dan lebih santun selain Allah."
20. "Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu."
21. "Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku."
22. "Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran."
23. "Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit."
24. "Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan."
25. "Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan."
26. "Jagalah shalatmu. Karena saat kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya."
27. "Berpegang teguhlah pada kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu."
28. "Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan."
29. "Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku."
30. "Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan."
31. "Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, kehormatan dirinya pasti akan terjaga."
32. "Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut."
33. "Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik."
34. "Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata di wajahnya."
35. "Lidah akan terus berkata jujur selagi hatinya ikhlas dan luhur."
36. "Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat."
37. "Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita."
38. "Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan."
39. "Raihlah ilmu. Dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar."
40. "Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan."
41. "Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan."
42. "Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya."
43. "Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasihat kepada orang lain."
44. "Zuhud (kesederhanaan) yang paling utama adalah menyembunyikan kezuhudan tersebut."
45. "Suatu pengetahuan (ilmu), kalaupun tidak bermanfaat untukmu, tidak akan membahayakanmu."
46. "Jangan sekali-kali kalian terkagum dengan bagusnya seseorang dalam menyampaikan ucapan (retorika). Tetapi seseorang yang menunaikan amanah dan menahan diri dari membicarakan kehormatan orang lain, dialah pria sejati (orang yang benar-benar mulia)."
47. "Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya."
48. "Orang yang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, shalat, dan berjihad. Karena apabila orang berilmu mati, maka akan ada kekosongan dalam islam yang tidak dapat ditutup selain oleh penggantinya, yaitu orang berilmu juga."
49. "Raihlah ilmu. Dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar."
50. "Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran."
Suatu hari, Umar pernah mengirimkan surat kepada anaknya Abdullah bin Umar. Dalam surat tersebut, ada 7 nasihat yang disampaikan Umar kepada anaknya:
Pertama, wahai anakku, bertakwalah kepada Allah, karena barang siapa yang bertakwa kepada-Nya, maka kemanapun ia berada, Allah SWT akan senantiasa melindunginya.
Kedua, wahai anakku, barang siapa yang bersyukur, maka Allah SWT akan menambahkan nikmat tersebut.
Ketiga, wahai anakku, jadikanlah ketakwaan sebagai pelindung kedua matamu dan pengingat hatimu dari segala bentuk kemaksiatan.
Keempat, wahai anakku, berniatlah ketika akan melakukan sesuatu, karena amal perbuatan yang tidak disertai dengan niat dianggap tidak ada.
Kelima, wahai anakku, seseorang tidak akan mendapatkan pahala, jika tidak ada timbangan amal kebaikannya.
Keenam, wahai anakku, seseorang tidak akan memperoleh kekayaan, jika tidak memiliki keramahan dan kelembutan hati.
Ketujuh, wahai anakku. seseorang tidak akan bisa mendapatkan sesuatu yang baru, jika tidak belajar dari sesuatu yang lama.”
Umar bin Khattab adalah khalifaur rasyidin yang kedua. Ia adalah sosok yang sangat disegani dan begitu dihormati oleh penduduk Mekkah.
Umar bin Khattab berasal dari suku Quraisy. Ia merupakan putra dari salah seorang pembesar Quraisy yang bernama Al-Khattab dan Hanthamah.
Sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab adalah sosok yang sangat-sangat membenci Rasulullah dan umat Islam. Ia adalah musuh Islam yang paling utama sebelum memutuskan untuk mengikuti Rasulullah SAW.
Ketika masa jahiliyah, hampir semua urusan kaum Quraisy diserahkan kepada Umar. Apabila terjadi sengketa antar orang Quraisy dan suku lainnya, ia adalah orang yang diutus kaumnya.
Bahkan dulu saking bencinya ia dengan Islam, pernah ada yang mengatakan,”Kendati keledai di Mekkah masuk Islam, Umar bin Khattab sesekali tak akan pernah masuk Islam.”
Puncak kebenciannya terhadap ajaran Islam adalah ketika ia sendiri memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.
Namun di tengah perjalanannya, ia mendengar bahwa adiknya, Fathimah, telah memutuskan untuk masuk Islam dan mengikuti ajaran Muhammad. Umar pun langsung pulang ke rumah dan hendak menghukum Fathimah dengan segala kemarahan yang membuncah.
Lalu hidayah itu pun datang. Ketika ia mendengar Fathimah membaca Al-Quran surat At-Thoha ayat 1-8, Umar pun memutuskan untuk mengikuti ajaran Islam.
Sejarah pun mencatat, seseorang yang dulunya terkenal paling keras menentang Islam dan paling kejam menyiksa para pengikut Rasulullah kini menjadi pembela Rasulullah paling berani.
Kemudian Umar bin Khattab menjadi orang terdepan dalam membela Islam dan selalu melindungi Rasulullah. Kehadiran Umat yang begitu disegani dan amt berani membuat Islam semakin kuat.
Umar bin Khattab kemudian mendapat julukan Al-Faruq. Julukan itu ia peroleh karena keberaniannya dalam memisahkan antara kebenaran dan kebathilan.
Dalam lembaran sejarah Islam, ia kemudian memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin sebagai Khalifah setelah wafatnya Abu Bakar Al-Shiddiq.
Kata Kata Mutiara Islam Sahabat Umar bin Khattab
Sebagai salah seorang sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga, Umar bin Khattab memiliki keutamaan tersendiri. Hal itu terlihat dari indahnya kata mutiara islam Umar bin Khattab dalam menasehati kaum muslimin.
Berikut kumpulan kata bijak islami Umar bin Khattab. Semoga menginspirasi untuk selalu berlomba-lomba berbuat kebaikan dan menjauhi kebatilan.
Orang yang paling aku senangi adalah orang yang berkenan menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab
Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu makhluk terhormat dan memiliki haknya. – Umar bin Khattab
Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang. – Umar bin Khattab
Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu. – Umar bin Khattab
Dulu Kami adalah orang-orang paling terhina di muka bumi, dan kemudian Allah memberi kami kemuliaan melalui Islam. – Umar bin Khattab
Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. – Umar bin Khattab
Tidak ada Islam bagi orang yang tidak mengerjakan shalat. – Umar bin Khattab
Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu. – Umar bin Khattab
(Baca juga: Kata Mutiara Islam dari Abu Bakar Al Shiddiq)
Kata Bijak Islam dari Umar bin Khattab
Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab
Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. – Umar bin Khattab
Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya. – Umar bin Khattab
Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran. – Umar bin Khattab
Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. – Umar bin Khattab
Aku tidak akan membiarkan orang tiran yang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain hingga pipi orang itu akan aku letakkan di atas tanah dan pipinya yang sebelah lagi akan aku injak dengan kakiku sampai ia mau kembali kepada kebenaran. Sebaliknya, kepada orang yang bersih dan mau hidup sederhana, aku akan menaruh pipiku di atas tanah. – Umar bin Khattab
Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab
Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab
Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita. – Umar bin Khattab
Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan Tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan. – Umar bin Khattab
Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal. – Umar bin Khattab
Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. – Umar bin Khattab
Kata Bijak Islam Umar bin Khattab Penuh Nasehat
Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab
Aku tidak suka tetap di dunia ini kecuali karena tiga hal; Pertama, tempat di mana aku bisa meletakkan keningku di tanah untuk bersujud kepada Allah; Kedua, tempat orang-orang berilmu berkumpul, di mana aku bisa duduk bersama mereka untuk mengambil nasehat yang baik, sebagaimana dipetiknya buah yang ranum; dan Ketiga, berjihad di jalan Allah. – Umar bin Khattab
Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. – Umar bin Khattab
Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan. – Umar bin Khattab
Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin Khattab
Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan. – Umar bin Khattab
Jagalah shalatmu. Karena saat kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya. – Umar bin Khattab
Jika salah satu dari kalian tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan bantu setan mendekatinya. – Umar bin Khattab
Berpegang teguhlah pada kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu. – Umar bin Khattab
Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan. – Umar bin Khattab
Ajaklah seseorang kepada Islam meski tanpa melalui kata-kata. Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?” Dia menjawab, “Dengan akhlakmu” – Umar bin Khattab
Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan. – Umar bin Khattab
Mohonlah pertolongan kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian. – Umar bin Khattab
Tidak ada jalinan hubungan antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya. – Umar bin Khattab
Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. – Umar bin Khattab
Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu. – Umar bin Khattab
Kumpulan Kata Bijak Islam Umar bin Khattab
Umar berkata, “Ajaklah seseorang kepada islam meski tanpa melalui kata-kata” Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?” Dia menjawab, “Dengan akhlakmu”. – Umar bin Khattab
Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasehat. – Umar bin Khattab
Dari begitu banyak sahabat, tak kutemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala bentuk amal baik, namun tidak mendapati yang lebih baik daripada memberi nasehat yang baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar. – Umar bin Khattab
Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal. – Umar bin Khattab
Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku. – Umar bin Khattab
Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban. – Umar bin Khattab
Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang berprasangka buruk kepadanya. – Umar bin Khattab
Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya. – Umar bin Khattab
Andai terdengar suara dari langit yang berkata, “Wahai manusia, kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga kecuali satu orang saja”. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku. – Umar bin Khattab
Penyesalan tidak dapat mengubah masa lalu, begitu pula kekhawatiran tidak dapat mengubah masa depan. – Umar bin Khattab
Lidah akan terus berkata jujur selagi hatinya ikhlas dan luhur. – Umar bin Khattab
Umar berkata, “Suatu negeri akan hancur meskipun dia makmur”. Mereka bertanya, “bagaimana suatu negeri bisa hancur padahal dia makmur?” Ia menjawab, “Jika pengkhianat menjadi petinggi dan harta dikuasai orang-orang fasik”. – Umar bin Khattab
Seandainya seekor keledai terperosok karena jalanan yang rusak, aku sangat khawatir karena pasti akan ditanya oleh Allah SWT, “Mengapa kamu tidak meratakan jalan untuknya?”. – Umar bin Khattab
Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik. – Umar bin Khattab
Orang yang banyak tertawa itu kurang wibawanya. – Umar bin Khattab
Post a Comment