Dulu aku pernah seperti kebanyakan orang awam yang tidak suka jika melihat perempuan berpakaian serba hitam tertutup
Di pikiranku, mereka yang berpenampilan syar'i mengenakan niqob itu lebay, aneh, kearab-araban.
Aku sering risih, bertanya-tanya sendiri, bahkan menjudge mereka termasuk suatu golongan tertentu yang bahkan aku sendiri tak mengerti apa artinya. Pokoknya tidak suka saja
Dulu aku berpikir berhijab itu yang wajar-wajar saja, tak perlu panjang-panjang, tak perlu longgar-longgar, asal kepala sudah tertutup maka bagiku itu sudah sah sesuai syariat. Dimodelkan sedikit, dililit di leher, pikirku tak mengapa, biar keren
Dulu, aku tak mengerti tentang aturan berpakaian syar'i, tak pernah mau mendalami ilmu agama. Sehingga aku sering berpikir mereka berlebihan dalam beragama. Padahal aku yang nyatanya tak paham agama
Dulu, aku begitu membenci pakaian ini (niqob), tak pernah terbersit ingin mencobanya apalagi bepergian mengenakannya
Tapi subhanallah,, Allah maha pemberi hidayah. Allah titipkan hidayah itu melalui perantara seorang sahabat. Seorang yang kembali mengenalkanku pada islam, yang selalu mengajakku pada kebaikan. Darinya aku belajar menutup aurat dengan baik, belajar untuk lebih memperdalam ilmu agama
Penampilannya sangat sederhana, mengenakan niqob hitam, terjaga dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Tak ada celah bagi laki-laki untuk memandang auratnya. Dan akhlaknya, Masya Allah... Sangat mencerminkan penampilannya
Dari situ perlahan-lahan aku mulai jatuh cinta, semakin tertarik untuk belajar islam, semakin mantap untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat. Dan akupun tersadar, bahwa selama ini aku hanya terprovokasi oleh omongan orang-orang yang pada dasarnya tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan
Oleh sebab itu, ku sampaikan kepadamu wahai saudariku, aku tak pernah merasa diriku saat ini lebih baik darimu, sebab hidayah hanyalah milik Allah & Allah dapat mencabutnya kapan saja. Kita semua pernah terjerumus dalam kelalaian, pernah tenggelam dalam kemaksiatan. Tapi, selama ruh belum sampai kerongkongan, hidayah Allah masih bisa kita dapatkan
Komik Islami Lainnnya:
- Sholat Jangan Buru-Buru
- Komik Pahlawan Islam Anas bin Nadhar
- Komik Mantan Napi Berulah Lagi
- Bantuan Dari Allah Saat Kesulitan
- 3 Hal Yang Dilakukan Saat Bangun Untuk Sahur
- Kenapa Dia Begitu Cinta Al-Qur'an
- Hindari Berkata Kotor
- Perang Melawan Hawa Nafsu
- Jangan Mencari Keburukan Orang
- Komik Islami Tentang Cinta
- Jomblo Halu Kepengen Punya Istri
- Komik Islami Pakai Yang Kanan
- Komik Islami Simple
- Jangan Benci Muslimah Bercadar
- Waspada 3 Pintu Menuju Neraka
- Kalau Sholat Jangan Lari Larian
- Perlunya Kerjasama Dalam Rumah Tangga
- Baju Koko Vs Jersey - Komik Islami
- Dunia Hanya Sementara
- Komik Islami Bahasa Inggris
- Komik Islami Tarawih Surat Pendek
- Kisah Pendek Khutbah Jum'at
- Menunggu Punahnya Corona
- Komik Pendek Islami
- Jangan Pernah Menunda Ibadah
- Komik Islami Hitam Putih
- Parno Karena Batuk Corona
- Komik Islami Doa Pejuang Nafkah
- Komik Islami Muslimah Memanah Dan Tahajud
- Komik Islami Hidup Bahagia
- Komik Islami Nasehat Dan Renungan
- Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia Yang Sebenarnya
- Komik Islami Sakit Penggugur Dosa
- Komik Nasehat Islami Adab Menguap
- Lupa Rakaat Sholat - Komik Islami
- Komik Islami Saling Mendoakan
- Hari Pertama Puasa
- Adab Masuk Rumah Kosong
Selamat Membaca.. Bantu Kami Dengan Donasi.. Dengan Kontak Businessfwj@gmail.com
Post a Comment